genangan dan kenangan

tiba-tiba perasaan rindu akan masa laluku denganmu datang tanpa permisi. menikmati kenangan indahnya masa lalu yang tak akan pernah dapat terlupakan.

perasaan cemburumu yang begitu besar, kehangatan dekapanmu, ketakutanmu saat kehilanganku, keinginanmu untuk selalu menjagaku, keinginanmu untuk selalu memegang tanganku, kerinduanmu merasakan apa yang kurasakan, kerinduanmu untuk memahami isi hatiku, keinginanmu untuk mendengar suaraku walo hanya sekejap, kerinduanmu untuk menemuiku disaat kau lelah sekalipun, dan masih banyak lagi.

mungkin aku memang bukan pribadi yang sempurna, tapi satu yang kupahami bahwa kau mencintaiku dengan begitu sempurna. aku menikmati semuanya, menikmati masa-masa indahnya bersamamu. menikmati masa-masa kau menerimaku apa adanya. menerima setiap manjaku, marahku, geramku, sedihku, curhatku, semuanya.

 

hanya satu kata yang dapat kukatakan hingga saat ini. terima kasih.  

memilih untuk mencintai

aku sudah cukup lama memahami teori yang berkata bahwa cinta itu mengampuni, memaafkan, rendah hat0i dan tidak mencari keuntungan sendiri. Tidak hanya memahami, tapi aku juga belajar memraktekkannya dari waktu yang cukup lama. 

Namun satu pertanyaan yang masih belum pernah terjawab, apakah iya ketika cinta itu memaafkan, ia berubah jadi tidak bijaksana? bukankah ia berhak memilih, ia berhak pergi jika terus menerus disakiti? akan jadi apa jika cinta terus menerus ditekan dan disakiti? 

 

bersyukur

ketika bersyukur bukan menjadi sebuah pilihan, tetapi keharusan. Bisa dibayangkan jika ada undang-undang yang memuat tentang keharusan untuk bersyukur, wow… 

could u imagine what’s happen next?

lobang kosong

sejatinya, hanya sedikit manusia yang benar-benar paham dan sadar bahwa ada sebuah lobang kosong dalam hatinya yang hanya bisa terpuaskan saat terisi Yesus. 

***

keadaan inilah yang membuat banyaknya manusia kehilangan sukacita, rasa syukur, dan cinta yang sejati. Mereka hanya akan menikmati sesuatu yang semu dan tidak abadi. Ya, karena segala sesuatu yang di dunia ini semua bersifat sementara dan semu, karena kekekalan yang sesungguhnya hanya ada dalam Yesus, yang akan kita rasakan nanti setelah kehidupan kita di dunia ini berakhir. Beruntunglah jika anda mengetahui hal ini saat sedang berada di kefana’an dunia ini. Berikan dan isilah lobang kosong dalam hati anda untuk Yesus saja. Karena disitulah letak kepuasan yang abadi, yang tidak semua orang mengetahuinya. Bersyukurlah! 😀

The Language of Dude Feminism

that’s what guys must know

The sort of language used to assert men’s dominance over women has a pretty recognizable pattern across the cultural landscape. Men, we are told, are in charge of things because they have something women (supposedly) lack: physical strength, honor, higher cognitive facilities, or the mystique of the male organ itself. Women, sadly “lacking” these qualities, need to be “protected” from the all-consuming lusts of strange men.

This can be spun as noble chivalry, brutal domination, or a playful battle of the sexes, but at the root it’s the same: women are denied the freedoms that men take as a God-given right, assigned subordinate status, and coerced into performative gender roles.

In this dialectic, men’s protective abilities and ravaging urges come from the same place and are both aimed squarely at women. Language, of course, did not create the patriarchy, but language is a powerful method of inscribing the possible, shaping…

View original post 580 more words

guru kehidupan

aku suka menyebut orang2 di sekelilingku sebagai guru kehidupan. mungkin tampaknya agak janggal jika diucapkan atau menggunakan kata-kata tersebut sebagai sebuah sebutan kepada rekan kita. tapi hal ini menjadi sesuatu yang berbeda saat kita menggunakannya sebagai perubahan pola pikir atau sudut pandang dalam melakukan penilaian terhadap orang lain. semakin bertumbuh besar dan semakin mengenal banyak oragn, semakin banyak pula tipe dan karakter dari manusia-manusia ini yang sangat amat variatif. semuanya sungguh menakjubkan. walopun ada cukup banyak ilmu psikologi atau ilmu sosiologi yang berupaya u ntuk mengungkap semua tipe dan macam karakter manusia, tetap tidak ada sedikitpun yang mampu menyelami rahasia besar tentang perbedaan sifat dan karakter manusia yang sebenarnya sudah ditetapkan oleh yang menciptakan. 

 

aku mulai menyukai untuk mengamati manusia dengan berbagai keragaman karakternya semenjak aku mulai mengenal beberapa orang yang berniat jahat padaku, saat itu aku mulai melihat orang tersebut sebagai guru kehidupan, ya, guru, walopun ia jahat padaku, ia tetap guru yang berarti untukku. ia adalah guru yang mengajariku tentang arti kerendahan hati, kesabaran, pengampunan meski sudah disakiti, kelemahlembutan, pembalasan kejahatan dengan kebaikan, dan masih banyak lagi. orang2 seperti itulah yang mampu menjadi guru nyata tentang arti sifat-sifat yang kusebutkan tadi. bagaimana aku bisa mengatakan bahwa kerendahan hati itu nikmat jika aku belum pernah mencobanya? bagaimana aku bisa berkata bahwa sensasi membalas kejahatan dengan kebaikan itu menakjubkan jika aku belum pernah merasakannya? dan juga bagaimana aku bisa berkata bahwa pengampunan itu merubah segala sesuatunya jika aku sendiri belum pernah menikmatinya?

aku akan tetap merasa beruntung mengenal orang2 disekitarku dengan berbagai macam sifat dan karakternya, karena hanya itulah yang mampu menambah ilmu ku di sekolah kehidupan ini. bagaimana dengan anda? 

flashback

Aku menjalani sebuah hubungan khusus dengan seorang pria untuk yang pertama kalinya saat ku menginjak usia 15. Usia yang masih sangat belia tuk memulai sebuah komitmen yang terikat.

Seorang kakak rohaniku di gereja sebut saja inisialnya A, ia mulai2 mencari perhatianku dengan mencuri2 pandang, meminta nomer handphone, mengajak ngobrol dekat dan lainnya. Seperti seorang gadis belia pada umumnya, yang leleh ketika mendapat perhatian lebih dari seorang pria yang saat itu cukup terkenal dikalanganku, akhirnya kumenerima permintaannya untuk memulai sebuah hubungan khusus yang lebih dekat daripada seorang teman atau sahabat yang menurutnya sungguh sangat biasa.

aaahh.. ntahlah… sebulan, 2 bulan, 3 bulan, berlalu hingga tahun demi tahunpun kami lewati bersama. 3 tahun berlalu, kejenuhan, pertengkaran, kekacauan, mendominasi mengisi hubungan kami.

hari ini

Hari ini adalah sebuah kesempatan yang diberi Sang pencipta untuk kita olah kembali.

Bersyukur adalah satu2nya cara untuk menikmati setiap peristiwa demi peristiwa yang terjadi di liku hidup yang sudah dari sejak awal ditata sedemikian rupa oleh sang Agung. Bersyukur bisa berarti merubah sudut pandang kita dalam berpikir. Mengubah pikiran negatif yang sudah menjadi kecenderungan manusia secara turun temurun menjadi pikiran positif.